Selasa, 15 Desember 2015

APAKAH SUARA WANITA ITU AURAT?

Pertanyaan:
Apakah suara wanita itu aurat?


Jawab:
Suara wanita apabila direndahkan (dilembutkan /diperindah), maka ia dikatakan sebagai FITNAH, dan tidaklah dikatakan sebagai aurat.



Karena Nabi sholallahu 'alaihi wa 'ala aalihi wassalam bersabda:
"Wanita itu adalah aurat maka apabila dia keluar syaithon mengikutinya".

Dan Allah subhanahu wata'ala berfirman:
"Maka janganlah kamu merendahkan dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik " (Al Ahzab: 32)

Dan telah disebutkan dalam Ash Shahihain (shahih Bukhari dan Muslim) dari hadits Abu Hurairah radhiallahu 'anhu beliau mengatakan:
Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa 'ala aalihi wa sallam :
"Telah Ditetapkan atas anak cucu Adam bagiannya dari zina akan diperoleh hal itu tanpa terelakkan. ~Kedua mata zinanya adalah memandang (yang haram).
~Kedua telinga zinanya adalah mendengarkan (yang haram).
~Lisan zinanya adalah berbicara (yang haram). ~Tangan zinanya adalah memegang (yang haram). ~Kaki zinanya adalah melangkah (kepada yang diharamkan). Sementara hati berkeinginan dan berangan-angan, sedang kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya."

Dan sungguh indah ucapan seorang yang mengatakan :

"Bermula dari pandangan lalu senyuman,
kemudian salam salanjutnya obrolan lalu janjian dan perjumpaan"

Dan Rabb Al 'izzah berfirman dalam kitabNya yang mulia tentang para istri-istri Nabi sholallahu alaihi wa 'ala Alihi wasalam yang mana mereka adalah para wanita yang paling bersih hatinya dibandingkan dengan istri-istri kita, demikian pula para sahabat yang mereka adalah orang-orang yang paling bersih hatinya dibandingkan kita :

"Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka" (Al Ahzab: 53)

Maka atas para wanita agar hendaknya tidak melembutkan suaranya ketika memerlukan pembicaraan kepada lawan bicaranya (laki-laki),
Demikian pula kepada para laki-laki hendaknya berhati-hati dari syaithan yang akan memfitnahnya.

 Dan boleh jadi awalnya ia adalah seorang laki-laki yang shalih namun engkau tidak tahu melainkan akhirnya ia terfitnah sebagaimana ucapan seorang penyair :

Katakan kepada Malihah (si wanita cantik) dibalik kerudung hitam,
Apa yang kamu perbuat terhadap seorang ahli ibadah yg shalih,
Sungguh ia telah menutupkan pakaiannya untuk shalatnya,
sampai-sampai engkau memalingkannya di pintu masjid hingga rusak shalat dan puasanya

Janganlah kamu menyimpang dari kebenaran Rabbnya Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam.

Maka wajib atas para wanita hendaknya bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala, dan agar tidak menjadi sebab fitnahnya laki-laki ,
begitu pula wajib atas para laki-laki agar hendaknya bertaqwa kepada Allah subhanahu wata'ala, dan agar tidak menjadi sebab fitnah bagi para wanita.
Karena boleh jadi hal itu akan menjadi sebab perceraiannya dengan suaminya dan anak-anaknya, jelas bahwa perkara tersebut mengkhawatirkan.

Maka atas kita seluruhnya untuk bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala ,dan agar hendaknya menahan pandangan kita.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman
" Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya" (QS Annur ayat 30,31)


Dan sungguh indah (ucapan) seorang yang mengatakan :

Setiap petaka bermula dari pandangan,
dan kobaran api berasal dari bunga api yang kecil.
Betapa sering sebuah lirikan dapat mempengaruhi hati pemiliknya,
Bagaikan anak panah yg melesat tanpa busur dan senar,
mudah mengenai pandangannya namun membahayakan jiwanya
maka janganlah kau sambut kesenangan yang membawa petaka.

Engkau wahai penuntut ilmu,boleh jadi engkau menghafal al qur'an,menghafal hadits-hadits Rasulullah Shalallahu alaihi wa 'ala aalihi wasalam,lalu bisa jadi setelahnya terfitnah seorang wanita , engkau tidak tau kecuali engkau telah menjadi terpedaya , hingga yang lebih besar daripada itu adalah benar-benar engkau telah menjadi fasiq.

Maka wajib atas kita untuk meminta kepada Allah untuk melindungi kita dari fitnah .

Nabi sholallahu alaihi wa 'ala aalihi wasalam bersabda:
"Tidaklah kutinggalkan setelahku fitnah yg paling berbahaya bagi laki laki daripada fitnah wanita"
(muttafaqun 'alaih dari Usamah bin zaid)

Dikutip dari kaset :  Asy Syifau 'an Ajwibati nisaail mukalla

Selesai penukilan melalui kitab Tathbiq fatawa alwadi'i

Sumber Teks مجموعة 📚حلية  السلفية

〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Teks arab:

☎ هل صوت المرأة عورة ؟


نص السؤال :  هل صوت المرأة عورة ؟

 نص الجواب :  صوت المرأة إذا رققته يقال فيه : فتنة ، ولا يقال فيه : عورة ؛ لأن النبي - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - يقول : " المرأة عورة فإذا خرجت استشرفها الشيطان " . ويقول الله سبحانه وتعالى : " فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوفًا " [ الأحزاب : 32 ] .

وثبت في< الصحيحين > من حديث أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - : " كتب على ابن آدم نصيبه من الزنا مدرك ذلك لا محالة : العينان زناهما النظر ، والإذنان زناهما الإستماع ، واليد زناها البطش ، والرجل زناها المشي ، والقلب يهوى ويتمنى ، ويصدق ذلك الفرج أو يكذبه " .
ولقد أحسن من قال :
نظرة فابتسامة فسلام         فكلام فموعد فلقاء  ورب العزة
يقول في كتابه الكريم في نساء النبي - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - اللآتي هن أطهر قلوباً من نسائنا وفي الصحابة الذين هم أطهر قلوباً منا : " وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِن وَرَاءِ حِجَابٍ ۚ ذَٰلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ ۚ " [ الأحزاب : 53 ] .

على المرأة ألا ترقق صوتها إذا أُحتيج إلى مخاطبتها ، وعلى الرجل كذلك أن يتنبه أن يفتنه الشيطان ، فربما يكون رجلاً صالحاً وما تدري إلا وقد فُتن ، كما قال الشاعر :
 قل للمليحة في الخمار الأسود              ماذا فعلت بناسكٍ متعبدِ  قـد كان شمر للصلاة ثيابــه  
حتى عرضت له بباب المسجد  ردي عليـه صلاتــه وصيامــه        
لا تفتنيه بـحق رب محـمـد
 فعلى المرأة أن تتقي الله سبحانه وتعالى ، وألا تتسبب في فتنة الرجل ، وعلى الرجل أيضاً أن يتقي الله سبحانه وتعالى وألا يتسبب في فتنة المرأة ، وربما تسبب في فراقها من زوجها وأبناءها ، نعم الأمر خطير ، علينا جميعاً أن نتقي الله سبحانه وتعالى ، وأن نغض أبصارنا " قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ * وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ " [ النور : 30و31 ] . ولقد أحسن من قال :  كل الحوادث مبدؤها من النظر    ومعظم النار من مستصغر الشرر كم نظرة فعلت في قلب صاحبها           فعل السهام بلا قوس ولا وتر  يسـر مقلته مـا ضــر مهجتـه          لا مرحباً بسرور جاء بالضرر  أنت طالب علم ، وربما تحفظ القرآن ، وتحفظ آحاديث رسسول الله - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - ربما بعد فتنة المرأة ما تدري إلا وقد أصبحت موسوساً ، بل أعظم من هذا وقد أصبحت فويسقاً . فعلينا أن نسأل الله أن يعيذنا من الفتن ؛ يقول النبي - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - : " ما تركت بعدي فتنة أضر على الرجال من النساء " متفق عليه عن أسامة بن زيد . ----------------- من شريط : ( الشفاء عن أجوبة نساء المكلا )

 تم المشاركة بواسطة تطبيق فتاوى الوادعي

مجموعة 💎حلية السلفية📚

✏Alih Bahasa : Ummu Aliifah Layla Al Balikbabaniyyah.


✒__Telah dikoreksi oleh:
Al Ustadz Abu Abdirrahman Abdul Aziz As Samarindy hafidzahullah (melalui Zaujatuhu - Ummu Abdirrohim) pada tanggal 19 Al Muharom 1437 H / 1 November 2015

Dipublikasikan Oleh :
◾SALAFIYYAAT BALIKPAPAN◾

pada tanggal: 19 Al Muharom 1437 H / 1 November 2015