Jika engkau hendak membunuh tikus, dan ini adalah perkara yang dianjurkan, maka bunuhlah dengan cara yang baik.
Bunuhlah dengan cara menghilangkan nyawanya pd saat itu juga dan jangan engkau menyakitinya.
Diantara bentuk menyakitinya adalah apa yang dilakukan sebagian manusia, mereka meletakkan sesuatu yang merekat, yang bisa membuatnya merekat disitu.kemudian dia membiarkannya mati dalam keadaan lapar dan haus, dan hal ini tidak boleh.
Jika engkau meletakkan perekat ini, hendaknya engkau mengulang-ulangi selalu melihat dan memeriksanya, hingga apabila engkau mendapati sesuatu yang merekat, hendaknya engkau langsung membunuhnya.
Adapun jika engkau membiarkan perekat ini selama dua hari atau tiga hari, kemudian ada tikus yang merekat padanya hingga tikus tersebut mati dalam keadaan haus dan lapar, maka dikhawatirkan dengan hal ini akan menyebabkan engkau masuk kedalam neraka.
Karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
(دخلت النار امرأة في هرة حبستها حتى ماتت لا هي أطعمتها ولا هي أرسلتها تأكل من خشاش الأرض) .
Seorang wanita masuk kedalam neraka disebabkan seekor kucing yang dia kurung, hingga kemudian kucing tersebut mati, dalam keadaan dia tidak memberinya makanan, dan dia juga tidak melepaskannya agar kucing tersebut bisa mencari makanan dari apa yang ada dibumi).
Syarh Riyadhus Sholihin 4/596.
Asy Syeikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah ta'ala.
Sumber teks:
Grup w.a مدارسة شروط الصلاة
✒ Diterjemahkan oleh: Ummu Aiman hafidzahallah, pada tanggal 22 Dzulhijjah 1436 H / 6 Oktober 2015
▪"إذا أردت أن تقتل فأرة ، وقتلها مستحب ،
فأحسن القتلة ، اقتلها بما يزهق روحها حالا ، ولا تؤذها ،
ومن أذيتها : ما يفعله بعض الناس حيث يضع لها شيئا لاصقا تلتصق به ،
ثم يدعها تموت جوعا وعطشا ، وهذا لا يجوز ،
فإذا وضعت هذا اللاصق فلا بد أن تكرر مراجعته ومراقبته حتى إذا وجدت فيه شيئا لاصقا قتلته .
أما أن تترك هذا اللاصق يومين أو ثلاثة وتقع فيه الفأرة وتموت عطشاً أو جوعاً فإنه يخشى عليك أن تدخل النار بذلك ،
لأن النبي صلى الله عليه وسلم قال : (دخلت النار امرأة في هرة حبستها حتى ماتت لا هي أطعمتها ولا هي أرسلتها تأكل من خشاش الأرض) .
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
شرح "رياض الصالحين" ٤/٥٩٦. للشيخ محمد بن صالح العثيمين رحمه الله تعالى.
_________________________