Sabtu, 20 Februari 2016

SIFAT-SIFAT WANITA SHALIHAH (11)

Pertemuan ke-11

 صفات المرأة الصالحة
Karya : Ummu Abdillah bintu Asy Syaikh Muqbil Al Wadi'iyyah hafizhahallah.

        بـــسم الله الرحمن الرحيم 

PERHATIAN KEPADA ILMU DAN FIKIH

Hal ini merupakan kebiasaan orang-orang yang shalih dan merupakan syiar orang-orang yang bersegera menuju surga yang kekal, yang disiapkan untuk orang-orang yang bertakwa.

Sungguh Allah ta'ala senantiasa menghasung untuk mempelajari ilmu yang bermanfaat, dan menjelaskan keutamaan ilmu dan keutamaan orang yang menuntutnya, serta memberi hasungan untuk berlomba-berlomba meraih ilmu ,agar memperoleh balasan yang besar, kemenangan yang agung, dan kenikmatan yang kekal.

Allah azza wa jalla berfirman di dalam kitab-Nya yang mulia:

{{ يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ }}

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat."
(Al Mujadilah: 11)

Berkata Al Hafidz ibnu Hajar di dalam Kitab Fathul Bari, Syarh Kitabul ilmi, pada awal bab disebutkan:

Dikatakan di dalam tafsirnya:

Allah ta'ala mengangkat derajat seorang mukmin yang memiliki ilmu dari seorang mukmin yang tidak berilmu.

Diangkatnya derajat menunjukkan adanya keutamaan, yang dimaksudkan dengannya adalah banyaknya balasan berupa pahala, dan dengan banyaknya pahala tersebut, diangkat derajatnya.

Diangkatnya derajat (orang yang berilmu-pen) mencakup pengertian secara maknawi (abstrak), yaitu dengan kedudukan yang tinggi,dan kehormatan yang mulia.

Dan mencakup pula pengertian secara hissi (nyata), yaitu di akhirat, dengan kedudukan yang tinggi di dalam al jannah.

Dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya (817) dari jalan Amir bin Watsilah, bahwa Nafi bin Abdil Harits bertemu dengan Umar radhiallahu anhu di daerah Usfan,dan adalah Umar radhiallahu anhu mengangkatnya sebagai gubernur di Makkah.

Beliau (Umar) berkata: "Siapa yang engkau angkat sebagai pemimpin di daerah lembah?"

Beliau menjawab: "Ibnu Abza."

Beliau (Umar) berkata: "Siapa ibnu Abza?

Beliau menjawab: "Seorang bekas budak dari bekas budak kami."

Beliau (Umar) berkata: "Engkau mengangkat seorang bekas budak untuk mengawasi mereka?!"

Beliau menjawab: "Sesungguhnya dia adalah seorang penghafal Alquran, dan sesungguhnya dia berilmu tentang ilmu waris."

Berkata Umar: "Ketahuilah,sesungguhnya Nabi kalian shallallahu alaihi wasallam bersabda:

((Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Alqur an ini, dan merendahkan derajat yang lain pula dengannya)).

Dan dikeluarkan oleh Ibnu Abi Hatim di dalam tafsir firman Allah ta ala:

{{ نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ نَشَاءُ ۗ }}

"Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat." (Al An'am: 83)
Dari jalan Malik, dari Zaid bin Aslam, pada firman-Nya:

{{ نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ نَشَاءُ ۗ }}
Beliau berkata: "(yakni) dengan ilmu."-selesai -

Dan berkata pula Imam Al Baihaqi  rahimahullah di dalam "Al Madkhal": 
"Tidak ada derajat yang lebih utama setelah kenabian kecuali ilmu"

Bersambung in syaa Allah......


Diterjemahkan kembali dari majelis Al Ustadz Asykari hafizhahullah, oleh Ummu Aiman hafizhahallah pada Jum'at 3 Jumadil Uula 1437/ 12 Februari 2016 M.


Ditulis untuk group WA :
MAHAR ( Muslimah Belajar )
SALAFIYYAT BALIKPAPAN